Sabtu, 21 Mei 2011

Tak Usah Kau Jawab

Jika daun gugur, bolehkah aku merekatkannya kembali di dahannya?
Asalkan kau izinkan, akan ku sambungkan dengan perekat terbaik

Jika buah tarlanjur ranum, busuk dan menjadi sampah, bolehkah kuberikan kepadamu untuk kau makan?
Ku tak mengharapjawabanmu, kutahu kau akan memarahiku

Jika Pohon tumbang, ambruk tak berbentuk, Bolehkah kurangkai lagi supaya kembali berdaun dan berbuah?
Inipun tak usah kau jawab, pasti kau akan mengatakan itu permintaan gila

Sama dengan mimpiku untuk bersamamu
Aneh dan gila!

***~~~***

Ku Ingin Berhenti dan Kembali

Kututup mataku dari luka yang berdarah
Aku lihat lalu ku abaikan
Ku tancapkan lagi di terjal karang ini
Ku tak peduli apakah sobekan ini akan bernanah
Kubiarkan luka perlahan mengalirkan darah
Karena anggapku masih banyak persediaan darahku

Aku yang setengah sadar
Tertawa di kebahagiaan yang menghujam iman
Percuma kalian menyadarkanku
Karena aku tak akan berhenti tertawa walau ku ingin kalian menghentikannya

Jika kalian Tanya “Mengapa Aku Tertawa”?

Entahlah,
Akupun tidak tahu jawabannya
Yang kutahu tawaku ini menyakitkanku
Mengikis perlahan rasa cintaku kepadaNya

Jika kalian Tanya “Mengapa Aku Tertawa”?

Entahlah,
Yang kutahu, aku ingin berhenti
Yang kutahu, aku ingin kembali
Yang Kutahu, Aku Ingin MendambakanNya seperti dulu

Namun, Tawaku tak bisa kuhentikan
Walau lukaku semakin bernanah
Dan Menyakitiku

***~~~***

Sirna....

Ah, Aku telah bertanya pada angin…
Lalu di jawab dengan hembusan malam yang menusuk…

Ah, Aku mengadu pada bintang
Katanya : tenang lah…dan lihatlah aku, tak akan kubiarkan kau tersesat

Ah, Aku menangis pada hujan
Jawabnya : Sini….! Biar kuhapus airmatamu, tak akan kubiarkan ada yang menemukamu

Ah, Aku mulai berteriak pada halilintar!!!
Dia Teriak : ada yang lebih menakutkan selain masalahmu!!!

Ah, Aku tersedu pada bulan yang tinggal sepotong
Bulan : Pejamkan matamu… Kan kupeluk dengan temaram cahayaku

Dan ketika mentari menyentuhku perlahan,
Kulihat kepedihanku menguap terbang bersama pelangi